1. Tembakau Lokal Dan Industri Kretek
Butuh SNI
BERBICARA
tentang rokok memang masih penuh perdebatan dan kontroversial. Berbicara rokok
banyak menyangkut soal pengaturan tembakau yang dilematis. Sebab, banyak aspek
mulai menyangkut hak kesehatan masyarakat, hak penghidupan atau mencari
pekerjaan, hingga pendapatan atau penerimaan negara lewat cukai rokok dari
tahun ke tahun mengalami peningkatan.
Apalagi
cukai rokok merupakan pendapatan negara terbesar keempat setelah pajak pertambahan
nilai, pajak penghasilan badan, serta pajak penghasilan minyak dan gas.
Industri rokok ini juga menyerap tena-ga kerja yang cukup besar. Target
penerimaan negara dari cukai tembakau tercatat sebesar Rp59,3 triliun pada
APBN-P 2010 menjadi Rp62,7 triliun pada APBN-P 2011. Tahun ini, pemerintah
menargetkan penerimaan cukai sebesar Rp72,44 triliun.
Peneliti
Institute for Global Justice, Salamuddin Daeng menjelaskan, industri tembakau
dan rokok merupakan salah satu di antara industri nasional yang terintegrasi
dari hulu sampai ke hilir. “Industri tembakau menyumbang besar pada penyerapan
tenaga kerja, baik di sektor pertanian, industri, dan perdagangan, dibandingkan
dengan industri lain seperti pertambangan yang hanya berorientasi ekspor raw
material atau industri otomotif yang hanya merupakan industri rakitan pada
tingkat akhir,” ujarnya dalam diskusi terbatas redaksi Jumal Nasional akhir
pekan lalu, di Jakarta.
Dia
mengungkapkan, industri tembakau dari hulu sampai ke hilir mempekerjakan
sediMtnya 10 juta tenaga kerja langsung, berdasarkan data Badan Buruh
Internasional (Internasional Labur Organization -ILO) pada 2010. Jika pedagang
rokok di pinggir jalan ikut dihitung, kata dia, jumlahnya tentu jauh di atas 10
juta orang.
Tak
kurang dari pemerintah pun, dalam hal ini Kementerian Perindustrian, mengakui
bahwa industri rokok dan tembakau menjadi andalan. Direktur Jenderal Industri
Agro Kementerian perindustrian Benny Wahyudi mengatakan, saat ini industri
rokok menjadi salah satu prioritas utama pengembangan industri nasional.
Pihaknya memproyeksikan produksi rokok hingga 265 miliar batang pada 2015.
Nah,
berbicara industri rokok dan tembakau Indonesia tak lain dan tak bukan adalah
membicarakan rokok kretek. Pasalnya, produksi rokok kretek merepresentasikan 92
persen dari total produksi rokok nasional yang tahun lalu mencapai 248 miliar
batang. Dari hasil produksi tersebut, hanya 5-8 persen yang berhasil diekspor.
Menurut
pakar pertembakuan Kabul Santoso, industri rokok kretek adalah industri budaya
bangsa Indonesia karena telah ditemukan, diproduksi, dikembangkan dan dihisap
oleh bangsa sendiri. Hal ini sa-ma dengan pernyataan Mark Hanusz dalam bukunya
kretek sebagai The Culture and Heritage Indonesia’s Clave Cigarettes yang
menyebutkan industri kretek yang telah berusia sekitar 120 tahun.
“Kretek
bisa dilih’at sebagai produk budaya bangsa berupa industri rokok yang menjadi
ciri khasnya adalah dibuat dari bahan baku tembakau lokal dicampur saus berupa
cengkeh dan rempah-rempah lain,” kata Kabul. Tembakau lokal tersebut adalah
tembakau Madura (Prancak dan Cangkring) merupakan ciri tembakau semi oriental.
Lalu
tembakau Rajang Jawa (Virginia yang dirajang) yang banyak ditanam di
Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Blitar. Tembakau Madura dan Rajang Jawa disubstitusi
oleh tembakau jenis Paiton 1 dan 2 ditanam di Probolinggo. Tembakau Kasturi
ditanam di wilayah eks karesidenan Besuki; Tembakau Vike (Virginia kecil
sebagai sub-stitusi tembakau oriental) dikembangkan di daerah Ngawi, Magetan
dan Pacitan.
Kemudian
ada tembakau Temanggung yang terkenal dengan nama tembakau Srinthil. Tembakau
ini juga ditanam di Garut dan Majalengka. Belum lagi tembakau yang ditanam di
Deli Serdang. Selain daripada itu juga bahan baku cengkeh berasal dari Jawa
Timur, Jawa Tengah, Sumatra Barat, Sulawesi Utara, Maluku, dan lain sebagainya.
Dalam catatan Kabul, industri tembakau ada di 98 Kabupaten di 16 provinsi
Indonesia.
Namun,
industri ini dari tahun ke tahun belakangan ini menemukan tantangan yang tidak
ringan. Apalagi setelah munculnya regulasi internasional tentang pembatasan
tembakau dan rokok dan munculnya berbagai inisiatif secara internasional
melalui badan-badan dunia untuk menekan pertanian dan industri tembakau.
Regulasi
internasional yang dimaksud adalah FCTC (Framework Convention on Tobacco
Control). Kerangka Kesepakatan Pengendilian Tembakau atau FCTC ini disusun
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mulai 1999, dan disepakati pada 21 Mei 2003 di
Jenewa, Swiss. Kesepakatan ini efektif berlaku sebagai traktat internasional 27
Februari 2005. Sudah ada 172 negara yang meratifikasinya. FCTC adalah traktat
dalam bentuk hukum internasional yang mengikat anggotanya (internationally
legally binding instrument).
Sekretaris
Jenderal Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (Gappri) Hasan Aoni Azis
menjelaskan, traktat ini mengatur pengurangan/penghapusan konsumsi
tembakau/rokok, melalui berbagai. cara. Cara-cara tersebut antara lain
pengenaan harga cukai dan pajak tembakau/rokok setinggi-tingginya, mengatur
kandungan rokok melalui upaya standarisasi ingridien, uji laboratorium dan
publikasi konten, menerapkan text & picture warning pada kemasan, melarang
iklan, promosi dan sponsorship rokok, membatasi (sampai dengan penghapusan)
perdagangan dan permintaan tembakau/rokok; serta melakukan diversifikasi
tanaman tembakau dengan tanaman lain, dan mempersempit lahannya.
Indonesia
memang belum meratifikasi FCTC. “Tetapi telah mengadopsinya dalam UU,
peraturan, atau rencana peraturan yang akan dibikin,” kata Daeng. Menurut dia,
lahirnya berbagai regulasi nasional anti tembakau seperti UU kesehatan, RUU
pembatasan rokok dan tembakau, Rancangan Peraturan Pemerintah tentang
pembatasan tembakau (RPP tembakau) tujuannya adalah menghambat atau bahkan bisa
mematikan industri tembakau. Dia juga mencermati kini mulai marak inisiatif
pengalihan tanaman tembakau melalui peraturan daerah yang mengurangi produksi
tembakau dan suplai bagi industri.
Tantangan
utama yang dihadapi industri rokok dan pertanian tembakau memang terkait dengan
persoalan kesehatan, yang memang menjadi pijakan utama peraturan anti tembakau
tersebut. Ketua Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Hasbullah Thabrariy,
pernah mengusulkan agar dua persen dari cukai rokok mulai digunakan untuk
membiayai penyakit yang ditimbulkan akibat asap rokok, dan berkampanye anti
rokok.
Dia
mendesak pemerintah menghentikan intervensi industri rokok dalam kebijakan
kesehatan masyarakat, mendesak pemerintah segera mengaksesi FCTC, dan mendesak
Presiden segera menandatangani Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang
Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau bagi
Kesehatan.
WHO
pun kian gencar menyerukan hal tersebut. Pemimpin negara diminta mewaspadai
beragam intervensi industri
rokok.”Perusahaan
tembakau melakukan rangkaian aksi legal melawan pemerintah yang berperang
melawan tembakau,” kata Direktur Jenderal WHO Margaret Chan dalam siaran
persnya beberapa waktu lalu.
Hasan
Aoni mempredlksi dalam beberapa tahun ke depan akan terjadi pengetatan
pembatasan rokok melalui regulasi yang berdaya sanksi tinggi, dengan lokus
utama kesehatan, tetapi masuk ke wilayah ekonomi dan industri, bahkan sampai ke
lahan tembakau milik petard. “Ini terlihat dari pelaksanaan peta jalan
(roadmap) industri hasil tembakau periode 2015-2020,” ujarnya.
Dia
juga melihat akan ada upaya kuat baik dari pemimpin pasar rokok maupun kelompok
antitembakau untuk menstandardisasikan produk rokok dengan alasan kesehatan.
“Hal ini akan memunculkan kebijakan yang lebih berpihak pada perusahaan padat
modal daripada padat karya,” tuturnya.
Kebijakan
berikutnya adalah peningkatan tarif cukai akan dilakukan secara eskalatif dan
progresif dengan menyederhanakan golongan atau layer produksi menuju tarif
tunggal. “Ke depan juga akan ada upaya untuk mempersedikit pemain rokok untuk
alasan mempermudah pengaturan.
Kecenderungan
itu akan berdampak pada kian terkikisnya sigaret kretek tangan (SKT), yang
diikuti dengan bangkrutnya pabrik rokok kecil. SKT akan menjadi rokok premium
dengan tarif yang mahal, karena mendapat cukai tinggi. “Dampak lainnya adalah
terjadi pengikisan rokok kretek khas Indonesia akibat standardisasi produk yang
mengarah pada rokok putih melalui peraturan regulasi,” ucapnya.
Di
sisi lain, dominasi pasar sigaret kretek mesin (SKM) jenis mild/light akan
mengakibatkan naiknya impor tembakau dan megurangi konsumsi tembakau lokal.
Jenis mild memang miskin kandungan tembakau lokal. Ujungnya, serapan tenaga
kerja akan menurun secara signifikan. “Karena itu, untuk menyelamatkan petani
tembakau lokal dan industri kretek nasional, pernerintah perlu segera menetapan
standrad sendiri untuk kretek yakni standrad nasional Indonesia (SNI) kretek,”
ujar Hasan.
sumber
: Jurnal Nasional
2.
Membunuh Indonesia
August
19, 2014
Sebuah
jendela kecil kondisi nyata Indonesia tergambarkan dalam karya tulisan di buku
ini. Ya ini adalah judul sebuah buku karya Abhisan DM, Hasriadi ary,
Miranda Harlan. Membunuh Indonesia, Konspirasi Global Penghancuran Kretek
Indonesia. Demikian judul buku yang diterbitkan oleh Penerbit Katakata,
Desenber 2011.
Negeri
ini ajang makan gratis kepentingan-kepentingan ekonomi global. Puluhan
korporasi asing berpesta pora di sini. Dua di antara senjatanya adalah regulasi
yang mereka titipkan pada pemerintah yang lemah, dan gempuran propaganda
berkedok isu-isu mulia.
Gambaran
kondisi Indonesia sebagaimana dipaparkan dalam buku ini, jelas merupakan
gambaran makro. Dari kasus per kasus, buku Membunuh Indonesia menyajikan
beberapa contoh. Misalnya bagaimana pertanian dan industri kopra di Indonesia
hancur lebur karena kampanye Food and Drug Administration (FDA) Amerika
Serikat, yang menyebut bahwa minyak tropis sangat berbahaya dan menimbulkan
penyumbatan pembuluh darah. Padahal ujungnya ketahuan, bahwa ternyata Amerika
melemparkan produk minyak nabati ke pasar yang sebelumnya dikuasai ‘minyak
tropis’, dimana salah satu penguasa pasarnya adalah Indonesia.
Saat
riset terbaru menemukan VCO (virgin coconut oil) dan membuktikan minyak tropis
justru memiliki efek penyembuh, pertanian dan industri kopra Indonesia sudah
telanjur remuk, tak mampu bangun lagi. Contoh lain juga ditampilkan, yakni
industri garam dan gula. Nah, industri kretek kini yang ketiban gilirannya.
Dalam
buku Membunuh Indonesia, lebih lanjut dipaparkan tentang sejarah kretek, peran
kretek dalam kehidupan berbudaya di Nusantara, juga betapa signifikannya andil
industri kretek dalam struktur ekonomi Indonesia. Buku 147 halaman dengan
prolog oleh “Neo Letto” serta epilog oleh “Mohammad Sobary” ini bisa anda
miliki dengan harga 42.000.
(sumber:
Komunitas Kretek Indonesia)
3. Rokok Kretek
Kami
perkenalkan satu tradisi yang hampir punah, Kretek Rempah Asli Nusantara yang
terbuat dari Tembakau Pilihan, cengkeh Berkualitas dan 18 lebih macam rempah
asli Nusantara. Rokok Rempah ini dipertahankan sebagai satu-satunya Kretek yang
masih menggunakan disiplin pembuatan kretek asli Nusantara yang dahulu pernah
berjaya. Anda yang ingin kembali merasakan rokok yang Gurih dan Nikmat pastinya
perlu mencoba rokok ini.
Habbatusauda
inside Cigarskruie
Seperti
halnya perkembangan rokok kretek pada zaman dahulu ternyata motivasi terkuat
dari dibuatnya rokok kretek adalah sebagai sarana penyembuhan berbagai
penyakit, terutama keluhan pada pernapasan. Kretek rempah ini sudah banyak
dibuktikan konsumennya untuk mengatasi gangguan pernapasan, masuk angin, diabetes,
asam urat, dll, bahkan juga untuk menambah vitalitas terutama bagi kaum pria.
Mengenai
manfaat kami tidak menjadikannya sebagai pertimbangan utama, yang kami utamakan
adalah keaslian bahan yang digunakan dan proses pembuatan yang terbaik,
sehingga menghasilkan rokok dengan citarasa khas kretek yang gurih dan nikmat
tanpa menimbulkan efek sesak napas, batuk, atau efek ketergantungan (sakau atau
fly).
Merokok
dengan rokok ini benar-benar nyaman karena asapnya tidak mengganggu lingkungan,
tidak berbau tajam, tidak pedih di mata, dan abunya tidak berbau, sehingga
mulut, pakaian, dan ruangan tidak lagi bau rokok seperti rokok kebanyakan.
Rokok Rempah ini dijual secara terbatas bagi konsumen tertentu yang menghargai
warisan budaya nusantara, kebersihan, kesehatan, dan citarasa yang berkelas.
Food Grade, tidak beracun, sehingga sebagian konsumen mengonsumsinya dengan
cara diminum seperti teh dengan campuran gula aren, dipercaya dapat menormalkan
gula darah mengatasi sulit tidur, dan memulihkan stamina. (ck-wahyu)
Manfaat Tembakau Yang Masih Disembunyikan
(Belajar memahami sebelum mudah menyalahkan, karena yang kita anggap benar belum tentu benar..Be careful with propaganda mindset)
April 11, 2015 CKMedia
Tembakau Indonesia
Dalam Bahasa Indonesia tembakau yang berasal dari Bahasa Arab “tabbaq”, dari daun-daun tembakau dirujuk sebagai Cohiba, tetapi Sp. tabaco (juga It. tobacco) umumnya digunakan untuk mendefinisikan tumbuhan obat-obatan sejak 1410. Selaras dengan sejarah kretek Indonesia yang menggunakan tembakau sebagai bahan utamanya, awal kretek ini juga dipakai sebagai obat pelega tenggorokan dan pernafasan, oleh Haji Djamhari, Kudus (abad ke-19).
Masyarakat begitu mengecam serta mendiskriditkan secara negative apa itu Nikotin ( Nicotiana Tabacum) bahan yang terkandung dalam Tembakau. Yang merupakan bahan utama dari rokok. Hal ini sudah menjadi hal negative atau berdampak negative terhadap tubuh. Pada hal semua yang kita ketahui itu belum tentu seperti yang sebenarnya pengetahuan mengenai tembakau itu sendiri. Kebaikan serta manfaat tembakau yang sebenarnya malah disembunyikan, tak lain adalah karena beberapa hal, berkaitan propaganda atau politik praktis oleh beberapa pihak.
Di bawah ini beberapa manfaat positif dari tembakau yang banyak di sembunyikan informasinya:
Tembakau Menghasilkan PROTEIN ANTI KANKER
Di dalam Tembakau memiliki kandungan protein yang bias menstimulasi Antibody terhadap beberapa serangan virus, seperti; Human Papilloma Virus (HPV) penyebab kanker mulut Rahim pada wanita, berguna untuk protein antikenker itu sendiri. Disamping itu Growth Colony Stimulating Factor (GCSF) salah satu jenis protein penting yang terkandung di dalam tembakau yang memiliki fungsi memperbanyak sel tunas (Stemcell) dalam tubuh, sehingga tubuh sangat mudah untuk memulihkan jaringan-jaringan yang rusak.
Sebagai Antiboi & Penyembuh Diabetes
Beberapa ilmuwan dari lembaga penelitian di Eropa, berkolaborasi mengerjakan proyek penelitian dengan tema “Pharma-Planta” yang dipimpin oleh Profesor Mario Pezzotti dari Universitas Verona. Mereka berhasil mengguanakan tembakau transgenic yang mampu memproduksi interleukin-10 (IL-10) yang merupakan cytokine anti radang ampuh. Cytokine merupakan protein yang bias merangsang sel-sel kekebalan tubuh agar semakin aktif. Hal ini juga menghasilkan kekebalan tubuh. Selain itu juga berhasikan mengembangkannya untuk memproduksi obat diabetes.
Saat ini daru Komunitas Kretek Rempah Cigarskruie Indonesia juga dalam rangka mengumpulkan bukti penelitian tersebut. Karena berdasarkan bukti empiris (kesaksian konsumen) telah banyak memeiliki kecenderungan kesembuhan dari Diabetes ketika sudah tidak mengkonsumsi obat-obat kimia, tetapi mereka malah mengkonsumsi Kretek Rempah yang memang tidak menggunakan Zat Kimia di dalamnya.
Obat HIV
Tembakau juga bisa menghasilkan protein obat human immunodeficiency virus (HIV) penyebab AIDS, yang disebut griffithsin. HIV adalah virus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia. Bedanya, bukan tembakaunya yang menghasilkan protein, melainkan virus tembakaunya.
Obat Luka
Untuk obat luka dipakai ± 25 gram daun segar Nicotiana Tabacum, dicuci dan ditumbuk sampai lumat. ditambah minyak tanah ± 25 ml diperas dan disaring. Hasil saringan dioleskan pada luka.
Melepaskan Gigitan Lintah & Insektisida
Selain bisa diekstrak dan diambil bagian tertentu seperti nikotin, yang bisa dipakai untuk berbagai produk makanan maupun minuman. Tembakau juga dapat digunakan untuk melepaskan gigitan lintah, dan bisa juga digunakan untuk insektisida karena nikotin yang terkandung merupakan neurotoxin yang sangat ampuh untuk serangga.
Menambahkan beberapa info, bahwa kandungan nikotin itu tidak hanya terkandung di dalam tembakau. Tetapi ada juga di dalam Kentang, Terong, Tomat juga buah Kol. Tahukah anda akan hal ini? Silahkan baca lengkapnya info tentang Nikotin tidak hanya pada Tembakau.
“Semakin sedikit kita mengetahui suatu pengetahuan maka kecenderungan menilai negatif sangat besar. Demikian pentingnya Ilmu Pengetahuan itu.” ( Prof.Dr. Sutiman Bambang Sumitro, SU, DSc )
sumber : www.cigarskruie.com
LOGIKA : jika kretek CK yang bahannya dari rempah alami pilihan, asapnya bisa bermanfaat buat tubuh, asapnya tidak merugikan sekitar, abunya bisa bermanfaat untuk gatal2, batangnya bisa digodok dan diseduh untuk dibuat jamu dan diminum untuk terapi kesehatan, apakah bisa disamakan dengan rokok2 lain yang bisa menyebabkan penyakit dan merugikan...JUST THINKING!!!
BACALAH BISMILLAH SEBELUM MEROKOK
KRETEK REMPAH CIGARSKRUIE HALUS NIKMAT BERKHASIAT
Orang sebelum makan slalu membiasakan membaca bismillah...kenapa klo merokok kita tidak baca bismillah, rokok kan juga ibaratnya makanan, sesuatu kenikmatan yang kita dapatkan, harusnya kita mengucap bismillah juga, tapi kita tidak melakukannya karena kita sadar sebenarnya rokok itu mengandung zat yang merugikan tubuh tapi kita tetap terus melakukannya
agar kita tidak takut salah dan bertentangan dengan keinginan. merokoklah dengan rokok yang benar dan bermanfaat untuk tubuh, pilihlah rokok yang tidak mengandung zat kimia yang banyak beredar dipasaran, kita kembali kebudaya leluhur merokok yang sehat dengan menggunakan bahan yang berasal dari rempah-rempah pilihan dan tidak ada bahan kimia. kita bisa mengucap bismillah sebelum merokok dengan ikhlas karena kita meyakini bahan yang kita hisap bermanfaat untuk tubuh
yang menyebabkan rokok berbahaya itu sesungguhnya adalah asap yang dihisap berasal dari bahan-bahan dan saos yang berasal dari bahan kimia, kita tidak sadar dan banyak yg tidak mengetahui karena mengikuti gaya hidup, kemasan bagus,dan doktrin mindset yang dianggap benar tetapi sebenarnya salah.
CIGARSKRUIE adalah kretek rempah yang halus nikmat berkhasiat untuk tubuh seperti yang digunakan para leluhur2 kita zaman dulu kakek2 kita yang merokok tubuhnya masih sehat walaupun tua karena kretek rempah zaman dahulu masih asli bahannya tanpa campuran saos kimia dan dapat menyegarkan dan menyehatkan tubuh karena kandungan zat alami dari rempah2 dan saos alami.
KELEBIHAN ROKOK CIGARSKRUIE :
• Bahan dasar/saos campuran dari rempah alami pilihan antara lain tembakau, jinten hitam, jahe, kulit pisang raja, kapulaga, kencur, ketumbar, kayu manis, lada hitam, madu hutan, sirih, siwak, cengkeh
• Kandungan rokok untuk terapi kesehatan dengan asap/Jamu bakar
• Batang rokok bisa diseduh/digodok untuk dibuat jamu dan diminum
• Abunya bisa untuk pengobatan penyakit kulit/gatal2
• Cigarskruie rendah nikotin dan tidak menggunakan bahan/saos kimia
• tidak berbau tajam, asapnya aman untuk perokok pasif
• Rasa halus nikmat berbeda dengan yang lain
• Bisa dijual eceran atau menjadi member/komunitas Cigarskruie untuk mendapat penghasilan/usaha tambahan
• Sudah banyak yang merasakan manfaatnya, bisa disarankan kepada teman/keluarga, suami untuk mengganti rokok kimia dengan rokok berbahan rempah yang bermanfaat untuk tubuh
MANFAAT MEROKOK BERDASARKAN PENGAKUAN KONSUMEN
1. Mengurangi ketergantungan pada rokok, miras, dan narkoba
2. Membersihkan (detoksifikasi)
3. Memperbaiki metabolisme
4. Mengurangi berbagai keluhan penyakit
5. Menambah stamina, dll
REAKSI AWAL MEROKOK KRETEK INI
1. Perokok pemula pada umumnya bisa langsung merasakan kenikmatan dan manfaat rokok ini.
2. Perokok konvensional pada umumnya akan merasakan reaksi kurang menyenangkan seperti sakit kepala, mual, keluar lendir dari tenggorokan, hidung, batuk atau gejala tidak menyenangkan yang lain, ini menandakan ada reaksi TINDAK BALAS karena rokok ini bekerja membersihkan tubuh dari racun rokok sebelumnya atau zat kimia lain yang ada. Namun reaksi ini bersifat sementara, dan akan kembali pulih setelah kadar racun dalam tubuh perokok hilang. Dan selalu konsumsi rokok rempah untuk mempertahankan kondisi tetap optimal. menetralkan cukup minum teh hangat atau dengan banyak minum air putih